Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Kurikulum 2013
Materi Semester 1 (Ganjil)
Bab 1: Besaran dan Pengukuran
- Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur
dan dinyatakan dengan angka, sedangkan satuan adalah besaran pembanding
yang digunakan dalam pengukuran.
- Besaran pokok terdiri dari panjang,
massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Dari
besaran pokok tersebut dapat diturunkan besaran turunan seperti luas,
volume, kecepatan, gaya, dan sebagainya.
- Alat-alat yang digunakan untuk
pengukuran besaran panjang antara lain mistar, rol meter, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup.
- Alat untuk mengukur besaran massa
disebut timbangan atau neraca. Terdapat bermacam-macam jenis timbangan
atau neraca sesuai kegunaannya.
- Alat pengukuran waktu adalah jam dan
stopwatch. Stopwatch digunakan dalam pengukuran waktu yang membutuhkan
ketelitian seperti mencatat waktu dalam perlombaan olahraga lari, renang,
balap mobil, dan sebagainya.
- Suhu adalah besaran untuk menyatakan
tingkat panas dinginnya suatu keadaan. Alat pengukuran suhu adalah
termometer.
- Ada empat skala satuan suhu, yaitu
Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
Bab 2: Klasifikasi Zat
- Semua zat kimia merupakan asam, basa dan
garam.
- Asam memiliki sifat antara lain rasanya
masam, menghantarkan arus listrik, jika dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidrogen, mengubah lakmus biru menjadi merah dan korosif
terhadap logam.
- Basa memiliki sifat licin jika terkena
kulit, menghantarkan arus listrik, jika dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidroksida, mengubah lakmus merah menjadi biru dan
menetralkan asam.
- Garam bersifat menghantarkan arus
listrik (dalam bentuk lelehan) dan tidak mengubah warna kertas lakmus
merah maupun biru.
- Untuk mengidentifikasi asam, basa, dan
garam digunakan indikator alami (ekstrak kulit manggis, kubis ungu dan
bunga sepatu) dan indikator buatan (kertas lakmus, indikator universal,
dan pH meter).
- Tingkat keasaman dinyatakan dengan angka
1 – 14. Larutan bersifat asam jika pH kurang dari 7, larutan netral
memiliki pH 7 dan larutan basa memiliki pH lebih dari 7.
- Jenis zat kimia yang utama dibedakan
menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
- Unsur merupakan zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia sederhana.
- Nama unsur dapat dinyatakan dengan
lambang unsur. Lambang unsur yang kita gunakan sekarang ini menurut usulan
Berzelius.
- Senyawa merupakan zat yang tersusun atas
dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa
tertentu. Rumus kimia dari senyawa dinyatakan dengan Ax By , di mana A dan
B menyatakan lambang unsur penyusun sedangkan x dan y menyatakan jumlah
relatif atom A dan B dalam senyawa.
- Campuran merupakan materi yang tersusun
atas dua jenis zat atau lebih dengan perbandingan tidak tetap. Campuran
dibedakan atas campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen (suspensi
dan koloid).
Bab 3: Wujud Zat dan Perubahannya
- Berdasarkan wujudnya, zat dibedakan atas
zat padat, cair, dan gas.
- Zat padat memiliki bentuk tetap, volume
tetap, umumnya mempunyai massa jenis besar, susunan partikelnya teratur
dan jarak antarpartikel sangat dekat.
- Zat cair memiliki bentuk tidak tetap
(mengikuti wadah), volume tetap, mempunyai massa jenis sedang, susunan
partikelnya kurang teratur dan kurang rapat.
- Zat gas memiliki bentuk mengikuti bentuk
wadahnya, volume tergantung tempatnya, massa jenis sangat kecil, dan jarak
antar partikelnya sangat jauh.
- Massa jenis menyatakan perbandingan
antara massa dan volume suatu zat.
- Zat padat mengalami muai panjang, luas,
dan volume. Zat zair dan zat gas mengalami muai volume.
- Pengetahuan pemuaian berguna dalam
pemanfaatan bimetal, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda, dan
pemasangan kaca jendela.
- Kalor berperan dalam mengubah wujud zat
dan suhu suatu benda.
- Kalor yang diperlukan dalam perubahan
suhu zat dirumuskan: Q = m · c · ∆T.
- Proses penguapan dipercepat dengan
memperluas permukaan, mengurangi tekanan pada permukaan, memanaskan atau
menaikkan suhu zat, dan meniupkan udara di atas permukaan.
- Asas Black menyatakan kalor yang
dilepaskan sama dengan kalor yang diterima.
- Perpindahan kalor dapat melalui tiga
cara yaitu konveksi, konduksi, dan radiasi.
- Termos merupakan alat yang berguna
mencegah perpindahan kalor secara konveksi, konduksi, dan radiasi.
Bab 4: Perubahan Fisika dan Kimia
- Sifat suatu materi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
- Sifat fisika adalah sifat materi yang
dapat dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika suatu materi
antara lain wujud zat, kekeruhan, kekentalan, kelarutan, titik didih,
titik leleh dan warna.
- Sifat kimia suatu materi merupakan sifat
yang dihasilkan dari perubahan kimia. Sifat kimia suatu materi antara lain
mudah tidaknya suatu materi terbakar, berkarat dan busuk.
- Campuran tersusun atas beberapa unsur
atau senyawa secara fisika dengan perbandingan tidak tetap.
- Campuran dapat dipisahkan berdasarkan
sifat fisika. Metode pemisahan campuran antara lain filtrasi,
sentrifugasi, evaporasi, distilasi, kromatografi dan sublimasi.
- Air perlu diolah sebelum dikonsumsi dan
memenuhi persyaratan kualitas dari segi fisika, kimia, dan biologis.
- Cara sederhana untuk menjernihkan air
meliputi pengendapan, penyaringan, dan koagulasi.
- Perubahan materi dibedakan menjadi
perubahan fisika dan perubahan kimia.
- Perubahan fisika adalah perubahan yang
tidak menimbulkan zat yang jenisnya baru sedangkan perubahan kimia adalah
perubahan yang menimbulkan zat yang jenisnya baru.
- Peristiwa perubahan fisika dalam kehidupan
sehari-hari antara lain perubahan wujud, bentuk, ukuran, volume, bentuk
energi, dan karena pelarutan.
- Peristiwa perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari antara lain karena pembakaran, perkaratan dan
pembusukan.
- Perubahan fisika dan perubahan kimia bermanfaat
dalam industri, misal industri obat-obatan dan plastik.
- Reaksi kimia merupakan peristiwa
perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil
reaksi (produk).
- Terjadinya reaksi kimia ditandai dengan
timbulnya perubahan warna, terbentuk endapan, terjadi perubahan suhu, dan
timbul gas.
- Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh
ukuran zat, suhu, dan katalis.
Materi Semester 2 (Genap)
Bab 5: Gerak Lurus
- Gerak lurus adalah suatu gerak yang
mempunyai lintasan lurus. Besaran-besaran dalam gerak lurus antara lain
jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan.
- Jarak adalah panjang lintasan yang
ditempuh benda tanpa memerhatikan arah.
- Perpindahan adalah panjang lintasan yang
ditempuh benda dengan memperhatikan arahnya.
- Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap
posisi awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memperhatikan
arahnya
- Kecepatan adalah kelajuan dengan
memperhatikan arahnya.
- Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi
lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan selang waktu total yang
diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut.
- Kecepatan rata-rata = lintasan yang
ditempuh / waktu total
- Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak
suatu benda pada lintasan yang lurus di mana pada setiap selang waktu yang
sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda pada
lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
- Pada gerak lurus beraturan, perpindahan
(s) benda dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s =
so + v . t
- Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dan mengalami
perubahan kecepatan yang sama setiap sekonnya atau mengalami percepatan
yang sama.
- Percepatan didefinisikan sebagai
perubahan kecepatan tiap waktu. Perubahan kecepatan adalah selisih antara
kecepatan akhir dan kecepatan awal. a = Vt – Vo / t
- Pada gerak lurus berubah beraturan,
perpindahan (s) benda dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s
= s0 + v0 . t + ½ at2
Bab 6 : Gejala Alam dan Kerja Ilmiah
- Sains berkembang dari melalui pengamatan
dan percobaan. Objek pengamatan dapat berupa gejala kejadian maupun gejala
kebendaan, baik objek biotik maupun abiotik. Percobaan dilakukan dengan
metode ilmiah dan peneliti harus juga harus bersikap ilmiah, sehingga
pengetahuan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
- Pengamatan atau observasi dapat
menggunakan indra maupun dengan bantuan alat ukur. Pengamatan dengan indra
menghasilkan data kualitatif, sedangkan pengamatan dengan alat ukur
menghasilkan data kuantitatif. Untuk mempermudah, data dapat disajikan
dalam bentuk tabel, gambar, diagram, grafik, dan sebagainya.
- Eksperimen dilakukan dengan metode
ilmiah. Urutan metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
melakukan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data,
dan membuat kesimpulan. Hasil eksperimen harus dikomunikasikan dengan
orang lain sehingga pengetahuannya bermanfaat.
- Mikroskop merupakan alat bantu untuk
mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Perbesaran total yang
dihasilkan mikroskop dapat dihitung dari perbesaran lensa objektif
dikalikan perbesaran lensa okuler.
- Semua kegiatan eksperimen atau
penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dapat
ditingkatkan dengan mengenal sifat bahan kimia di laboratorium, memahami
cara kerja alat, dan menggunakan peralatan kerja yang tepat.
Bab 7: Keanekaragaman Makhluk Hidup
- Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus
yang membedakan dengan makhluk tak hidup dan benda mati. Ciri-ciri makhluk
hidup adalah bernapas, memerlukan makanan, bergerak, peka terhadap
rangsangan, adaptasi, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, dan mengeluarkan
zat sisa.
- Makhluk hidup yang ada di bumi sangat
beraneka ragam. Keanekaragaman berarti terdapatnya perbedaan ciri dan
sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Sedangkan variasi adalah
terdapatnya perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis.
- Untuk memudahkan mempelajari makhluk
hidup yang beraneka ragam, dibuat sistem pengelompokan atau klasifikasi.
Klasifikasi sistem filogeni berkembang dari mula-mula sistem dua kingdom
(Plantae dan Animalia) hingga menjadi sistem lima kingdom (Monera,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia).
- Setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah
yang berlaku secara internasional. Tata nama ilmiah mengacu pada sistem
binomial nomenklatur yang diusulkan oleh Carolus Linnaeus.
- Dalam sistem klasifikasi setiap makhluk hidup
mempunyai tingkatan takson berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri dengan
makhluk hidup yang lain. Untuk menentukan nama jenis atau tingkatan takson
suatu makhluk hidup dapat menggunakan kunci determinasi.
- Organisasi kehidupan merupakan urutan
tingkatan organisasi pada makhluk hidup, yaitu makhluk hidup tersusun atas
sel, sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Beberapa jaringan membentuk organ. Dan beberapa organ menyusun
sistem organ.
- Sel-sel yang menyusun makhluk hidup
mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu terdiri dari membran sel,
sitoplasma, dan inti sel. Selain itu sel mempunyai organela, misalnya
mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, plastida, vakuola, badan
golgi, dan lisosom.
- Jaringan merupakan sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Contoh jaringan pada hewan dan
manusia adalah jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan pada
tumbuhan misalnya jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,
xilem, dan floem.
- Beberapa jaringan bekerjasama membentuk
organ. Contoh organ pada hewan dan manusia adalah mulut, lambung, usus,
paru-paru, kulit, mata, dan ginjal. Contoh organ pada tumbuhan yaitu akar,
batang, dan daun.
- Beberapa organ saling bekerja sama dalam
suatu sistem organ. Organisme tingkat tinggi mempunyai beberapa sistem
organ. Misalnya sistem pernapasan tersusun dari organ hidung, trakea,
bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.
Bab 8: Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya
Hayati
- Ekosistem adalah hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen
biotik berupa makhluk hidup dan komponen abiotik.
- Setiap makhluk hidup menempati tempat
yang sesuai yang disebut habitat. Setiap makhluk hidup juga mempunyai
peranan tertentu yang disebut nisia. Dalam ekosistem terdapat tingkatan
trofik komponen biotik, yaitu ada organisme yang berperan sebagai
produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, konsumen
puncak, dan pengurai.
- Dalam ekosistem terdapat tingkatan
organisasi makhluk hidup penyusunnya. Individu-individu sejenis menyusun
populasi, beberapa populasi makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan
membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungannya membentuk suatu
ekosistem. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan bioma dan
ekosistem di bumi menyusun biosfer.
- Di dalam ekosistem yang seimbang,
komponen penyusun ekosistem selalu berada dalam komposisi yang seimbang.
Ekosistem bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan suatu
ekosistem menuju keseimbangan dalam jangka waktu yang lama disebut
suksesi.
- Komponen penyusun ekosistem selalu
berinteraksi baik sesama komponen biotik maupun antara komponen biotik
dengan komponen abiotik. Interaksi ini membentuk jaring-jaring kehidupan
yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring kehidupan, dan piramida
makanan.
- Hubungan antarorganisme dalam suatu
ekosistem dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme,
komensalisme, parasitisme, kompetisi, dan predasi.
- Keanekaragaman makhluk hidup berfungsi
sebagai sumber pangan, pakaian, perumahan, kesehatan. Keanekaragaman juga
memberi manfaat secara ekonomi, ekosistem, dan keilmuan.
- Beberapa upaya pelestarian
keanekaragaman hayati adalah dengan membuat undang-undang, penyuluhan
kepada masyarakat, membuat taman nasional, cagar alam, kebun raya, dan
taman laut.
Bab 9: Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan
- Dinamika penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah
penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk
(imigrasi dan emigrasi).
- Dinamika penduduk yang menunjukkan
peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk
dapat ditentukan dengan mengadakan sensus.
- Kepadatan penduduk adalah perbandingan
antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan
penduduk tiap daerah berbeda-beda. Tingginya kepadatan penduduk dapat
menyebabkan berbagai permasalahan sosial, ekonomi, keamanan,
kesejahteraan, pangan, ketersediaan lahan dan air bersih, yang dapat
berdampak pada kerusakan lingkungan.
- Pertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan
teknologi telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan akibat ulah manusia disebabkan karena banyaknya zat
pencemar/polutan yang masuk ke lingkungan.
- Pencemaran air, tanah, dan udara dapat
mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu dikembangkan
berbagai upaya untuk menekan dan menanggulangi tingkat pencemaran
lingkungan.