A. Ganggang (Algae)
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta
(tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel
banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin :
warna biru
- klorofil :
warna hijau
- fikosantin :
warna perang/ coklat
- fikoeritrin :
warna merah
- karoten :
warna keemasan
- xantofil :
warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri).
Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut
dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang
biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang
hijau)
- Chrysophyta (ganggang
keemasan)
- Phaeophyta (ganggang
coklat/ perang)
- Rhodophyta (ganggang
merah)
1. Cyanophyta (ganggang biru)
Merupakan ganggang bersel satu dan bersifat prokayotik.
Keterangan lain sudah dibahas dalam bab terdahulu.
2. Chloropyta (ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10%
hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga
menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang
paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat,
kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/
darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel
anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk
memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan
karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu,
berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau
perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,
generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan,
kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang
berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan
terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa
zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru
yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua
flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan
pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi
dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa
(hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya
berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni
menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas
dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air,
rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat
tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang
kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai
makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh
hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu
subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin
(coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang
atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif
dengan isogami dan oogami.
Contoh :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim,
cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak
4. Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air tawar, mengandung
pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten, fikoeritrin,
fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.
Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll
Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan
penghasil agar-agar.
5. Chrysophyta ( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil
c, karoten, xantofil dan fikosantin.
Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup di air atau tempat yang
basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma,
flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
- Diatome (Navicula atau ganggang
kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai
plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp.
Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin
pada bahan peledak, sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.
Peranan ganggang dalam kehidupan :
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk
pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome
dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan
sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria,
abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen
yang paling utama.
B. Lumut (Bryophyta)
Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi
belum mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu
terjadinya pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit.
Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang
menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang
menghasilkan spora.
Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti
gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk
seperti botol yang menghasilkan ovum.
Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara
vegetatif yaitu dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
Menurut letak gametangia, lumut dibedakan menjadi :
- Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium
terdapat dalam satu individu.
- Lumut berumah dua : bila dalam satu individu
terdapat anteridium dan arkegonium saja.
Lumut di bedakan menjadi kelas :
a. Hepaticae (lumut hati)
berumah satu yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina berada dalam satu individu.
contoh :
- Marchantia polymorpha sebagai obat sakit hati
(hepatitis)
- Marchantia
geminata
b. Musci (lumut daun)
berumah dua yaitu antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
terpisah.
contoh :
- Spagnum fimbriatum sebagai pengganti kapas
- Poltricum commune
- Pogonatum cirhatum
Peranan lumut dalam kehidupan :
a. Spagnum merupakan komponen
pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan
dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan algae membentuk liken
(lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan
dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan
kekeringan di musim panas.
e. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai
pupuk penyubur tanah.
C. Paku-pakuan (Pteridophyta)
Sudah jelas akar, batang dan daun serta sudah memiliki sistem
pembuluh (xylem/ phloem) disebut tracheophyta, sudah terbentuk embrio dan
berspora untuk alat perkembangbiakannya.
Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara sporofit
dan gametofit.
Sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri.
Daun dibedakan :
- Berdasarkan ukurannya :
- daun mikrofil : ukuran kecil
- daun makrofil : ukuran besar
- Berdasarkan fungsinya :
- daun tropofil : untuk fotosintesis
- daun sporofil : penghasil spora
Tumbuhan paku-pakuan menyukai hidup pada tempat yang lembab atau
teduh serta ada yang hidup di air.
Menurut spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan :
1. Paku homospor (isospor) : tumbuhan paku yang
menghasilkan satu jenis spora.
contoh
: - Lycopodium (paku kawat)
- Adiatum
cuneatum (suplir)
-
Paku emas, perak, paku hias
2. Paku heterospor : tumbuhan paku yang menghasilkan satu
jenis spora, yaitu makrospor (betina) dan mikrospor (jantan).
contoh : - Selaginella (paku
rane)
- Marsilea
crenata (semanggi)
3. Paku peralihan antara homospor dengan heterospor : tumbuhan
paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama tetapi yang satu
betina dan yang satu jantan.
contoh : Equisetum debile (paku
ekor kuda)
Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas :
1. Kelas Psilophytinae (paku purba), sudah punah
contoh : Psilotum nodum
2. Kelas Equisetinae
contoh : Equisetum debile (paku
ekor kuda)
3. Kelas Lycopodinae (paku kawat)
contoh : - Lycopodium
cernuum
-
Lcopodium clavatum
-
Selaginella
4. Kelas Filicinae (paku sejati)
contoh
: - Adiatum cuneatum (suplir)
- Alsophila
glauca
- Marselia
crenata (semanggi)
- Dryopteris
felix-mas
Peranan tumbuhan paku :
- Sebagai tanaman hias
contoh : - Platycerum
-
Asplenium
-
Adiatum cuneatum
-
Selaginella
-
Pteris
-
Paku tanduk rusa
- Sebagai obat-obatan
contoh : - Aspidium (Dryopteris
felixmas)
- Lycopodium
clavatum
- Sebagai makanan (sayuran)
contoh : - Marsilea crenata (semanggi)
- Pertanian (pupuk hijau)
contoh : - Azolla pinata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar