Biologi SMP Kelas 9 : Kelainan dan
Penyakit pada Sistem Ekskresi
Kelainan
dan Penyakit pada Sistem Ekskresi yang
akan dibahas di sini ada 4, yaitu : gagal ginjal, batu ginjal, Diabetes
Insipidus dan nefritis.
1. Gagal Ginjal
Gagal
ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
(sebagai alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal
yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap. Penderita gagal ginjal
sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Dengan menggunakan
alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari arteri
(tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan.
Darah yang sudah dimurnikan keluar dari ginjal buatan (bawah), dan dikembalikan
ke urat dalam lengan (tabung bawah). Penderita gagal ginjal tetap dapat
ditolong dengan mencangkok ginjal. Ginjal sakit yang dimiliki penderita
biasanya diambil. Arteri dan uratnya diikat (agar putus hubungan), kecuali
cabang yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Kemudian ginjal yang sakit
tersebut diganti ginjal yang sehat dari donor yang sesuai.
2. Batu Ginjal
Batu
ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin
mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal,
kemudian terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu
ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan,
yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan
pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu
ginjal tersebut.
3. Diabetes Insipidus
Diabetes
insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormone ADH (Anti Diuretic
Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal.
Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.
4. Nefritis
Nefritis
adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi
bakteri Streptococcus.
Sumber: http://www.artikelbiologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar