DARAH
Biologi
SMP Kelas 8 : Darah
Darah merupakan
alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh kita.
Masih ingatkah kamu apa saja fungsi darah? Ada beberapa fungsi
penting darah bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.
- Mengangkut
sari-sari makanan dari usus dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
- Mengangkut
oksigen dari paru-paru serta mengedarkannya ke seluruh tubuh dan juga
mengambil karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
- Mengangkut
hormon dari pusat produksi hormon ke tempat tujuannya di dalam tubuh.
- Mengangkut
sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
- Menjaga
kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, yaitu berkisar antara
36°C sampai 37°C. Suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Darah mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil. Caranya, darah melakukan
penyebaran energi panas dalam tubuh secara merata.
- Membunuh
kuman yang masuk ke dalam tubuh.
1.
Komposisi Darah
Bagaimana darah bisa melakukan
fungsi-fungsi tersebut? Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55%
cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga macam sel darah,
yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
a.
Plasma Darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri
atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma
(albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat
yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).
Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan bahan penting untuk pembekuan
darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah ini akan dijelaskan pada
bahasan selanjutnya.
b.
Sel-Sel Darah
Sel-sel darah pada manusia, terdiri
atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah
sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak 99%.
1) Sel darah merah (eritrosit)
Pernahkah kamu melihat darah? Darah
berwarna merah. Tahukah kamu mengapa darah berwarna merah? Darah berwarna merah
karena adanya sel-sel darah merah. Sel darah merah berbentuk bulat gepeng yang
kedua permukaannya cekung. Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan
mengandung hemoglobin. Kamu masih ingat apa itu hemoglobin? Hemoglobin (Hb)
merupakan protein yang mengandung zat besi.
Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Hemoglobin berwarna merah, karena itu sel darah merah berwarna merah. Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup hingga 120 hari. Jika sel darah merah rusak atau sudah tua maka sel ini akan dirombak dalam limfa. Hemoglobin dari sel darah merah yang dirombak akan terlepas dan dibawa ke dalam hati untuk dijadikan zat warna empedu. Sel darah merah baru akan dibentuk kembali dengan bahan zat besi yang berasal dari hemoglobin yang terlepas tadi.
2) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih sesungguhnya
tidaklah berwarna putih, tetapi jernih. Disebut sel darah putih untuk
membedakannya dari sel darah merah yang berwarna merah. Sel darah putih
bentuknya tidak teratur atau tidak tetap. Tidak seperti sel darah merah yang
selalu berada di dalam pembuluh darah, sel darah putih dapat keluar dari
pembuluh darah. Kemampuan untuk bergerak bebas diperlukan sel darah putih agar
dapat menjalankan fungsinya untuk menjaga tubuh. Sel darah putih memiliki inti
sel tetapi tidak berwarna atau tidak memiliki pigmen.
Berdasarkan zat warna yang diserapnya dan bentuk intinya sel darah putih dibagi menjadi lima jenis, yaitu basofil, neutrofil, monosit, eosinofil, dan limfosit. Secara normal jumlah sel darah putih pada tubuh kita adalah kurang lebih 8.000 pada tiap 1 mm3 darah. Sel darah putih hanya hidup sekitar 12 – 13 hari. Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari serangan penyakit. Jika tubuhmu terluka dan ada kuman yang masuk, selsel darah putih akan menyerang atau memakan kumankuman tersebut. Ibarat sebuah negara, sel darah putih adalah pasukan tempur. Jika seseorang diserang penyakit. Tubuh akan memproduksi lebih banyak sel-sel darah putih untuk melawan bibit penyakit tersebut.
3) Keping darah (trombosit)
Keping darah berbentuk bulat atau
lonjong. Ukuran keping darah lebih kecil daripada sel darah merah. Jumlahnya
kurang lebih 300.000 pada tiap 1 mm3 darah. Keping darah hidupnya singkat,
hanya 8 hari. Keping darah berfungsi pada proses pembekuan darah. Saat terjadi
luka, darah keluar melalui luka tersebut.
Keping darah menyentuh permukaan
luka, lalu pecah dan mengeluarkan trombokinase. Masih ingatkah kamu tentang
plasma darah yang mengandung zat untuk proses pembekuan darah, yaitu protrombin
dan fibrinogen? Trombokinase dibantu dengan ion kalsium akan mengubah protrombin
menjadi trombin. Trombin diperlukan untuk mengubah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin. Luka akan ditutup oleh benang fibrin yang berupa
benang-benang halus, sehingga darah berhenti keluar.
2. Golongan Darah
Pernahkah kamu mendengar tentang
golongan darah? Tahukah kamu golongan darah apa yang kamu miliki? Apabila kamu
belum mengetahui golongan darahmu kamu bisa ke dokter untuk memeriksakan
golongan darahmu. Salah satu sistem penggolongan darah yang banyak digunakan
adalah sistem ABO. Berdasarkan sistem ini darah dikelompokkan menjadi 4
golongan darah, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
Dasar penggolongan darah sistem ABO adalah keberadaan aglutinogen pada permukaan sel darah merah. Darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A disebut bergolongan darah A; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen B disebut bergolongan darah B; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B disebut bergologan darah AB; dan darah yang sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A maupun aglutinogen B disebut bergolongan darah O.
Golongan darah sangat penting untuk
transfusi darah. Jika seseorang mendapatkan transfusi darah yang golongan
darahnya berbeda hal ini bisa menimbulkan bahaya. Sebab hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah. Golongan darah AB
merupakan golongan darah yang dapat menerima transfusi dari golongan darah
lain. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut dengan resipien universal
(penerima). Sebaliknya golongan darah O dapat menjadi donor (pemberi) untuk
semua golongan darah atau golongan darah O disebut sebagai donor universal.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
Sumber: www.artikelbiologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar