PENGELOLAAN PENCEMARAN AIR
Biologi SMP Kelas 7 :
Pengelolaan Pencemaran air
Pada kasus pencemaran air, tantangan
yang paling berat adalah pengelolaan limbah yang berasal dari sumber yang
tersebar (non point sources). Sumber pencemaran tersebut antara lain
berasal dari daerah pertanian (limbah pupuk dan pestisida), wilayah urban
(berbagai macam sampah), daerah pembangunan (sedimen padatan), tempat
pembuangan sampah, dan lain sebagainya. Limbah dari sumber yang tersebar
tersebut seringkali sukar untuk diidentifikasi, apalagi dikontrol.
Pengaruh
pencemaran dan cara mengatasinya, yaitu:
Tanda–tanda pencemaran
air dapat lihat secara :
- Fisis, yaitu pada kejernihan air,
perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan warna air.
- Kimia, yaitu adanya zat kimia yang
terlarut dan perubahan pH.
- Biologi, yaitu, adanya
mikroorganisme di dalam air tersebut.
Akibat
pencemaran air :
- Zat yang memperkaya perairan
sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Limbah yang terkandung
dalam air dapat membusuk sehingga pada air menimbulkan bau yang tidak
sedap. Akibatnya kadar oksigen dalam air berkurang sehingga mengganggu
makhluk hidup air lainnya. Sampah organik pada air akan mengalami
penguraian melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang mikroorganisme
seperti ganggang akan tumbuh subur sehingga akan menutupi ekosistem air.
Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
- Zat-zat yang bersifat racun akan
membunuh organisme yang hidup di air Zat yang bersifat racun contohnya
pestisida yang penggunaannya secara berlebihan sisanya dapat sampai
lingkungan air. Karena sisa pertisida itu sulit diuraikan oleh
mikroorganisme. Hal ini akan memyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam
air tersebut Dampak penggunaan pestisida disebut biological magnification
yaitu pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme dari organisme tingkat
rendah ke organisme tingkat tinggi dengan kadar polutannya juga semakin
tinggi.
Bagaimanakah
upaya yang ditempuh untuk mengatasi pencemaran air?
Upayamengatasi
pencemaran air dilakukan sebagai berikut :
- Pengelola industri wajib membuat
unit pengelolaan limbah (UPL).
- Menggunakan pupuk buatan dan
pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Di rumah tangga wajib membuat unit
pengelolaan sederhana.
Sumber: www.artikelbiologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar