Senin, 26 Agustus 2013

PENGELOLAAN PENCEMARAN TANAH

PENGELOLAAN PENCEMARAN TANAH

Biologi SMP Kelas 7 : Pengelolaan Pencemaran Tanah

            Penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah-sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.

Upaya mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
  1. Melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
  2. Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
  3. Jangan membuang sampah di sembarang tempat.

Selain pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas lingkungan hidup.

Beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
  1. Berladang yang berpindah–pindah.
  2. Penebangan kayu secara liar.
Akibat kerusakan hutan :
  1. Kondisi kesuburan tanah menurun.
  2. Air tanah berkurang.
  3. Peningkatan suhu tubuh.
  4. Flora dan fauna terancam.
Upaya mengatasi kerusakan hutan:
  1.  Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
  2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan liar.
  3. Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup
  4. Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
  5. Mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
  6. Mengeluarakan undang–undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4 tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.

Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan
            Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
            Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.



Sumber: www.artikelbiologi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar