PENGELOLAAN PENCEMARAN TANAH
Biologi
SMP Kelas 7 : Pengelolaan Pencemaran Tanah
Penyebab pencemaran tanah karena
adanya sampah-sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan
kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan
tanaman terganggu.
Upaya
mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
- Melakukan
daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
- Memisahkan
sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan
humus.
- Jangan
membuang sampah di sembarang tempat.
Selain
pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas
lingkungan hidup.
Beberapa
penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
- Berladang
yang berpindah–pindah.
- Penebangan
kayu secara liar.
Akibat
kerusakan hutan :
- Kondisi
kesuburan tanah menurun.
- Air
tanah berkurang.
- Peningkatan
suhu tubuh.
- Flora
dan fauna terancam.
Upaya
mengatasi kerusakan hutan:
- Masyarakat
harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
- Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan
liar.
- Melakukan
tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan
hidup
- Menetapkan
peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
- Mengadakan
pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
- Mengeluarakan
undang–undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4 tahun
1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
Dampak
Pencemaran Tanah bagi Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
Sumber: www.artikelbiologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar