Senin, 02 September 2013

MATERI BIOLOGI SMP

Biologi SMP kelas 7

Bab 1 Mikroskop dan Metode Ilmiah
Bab 2 Ciri Makhluk Hidup
Bab 3 Klasifikasi Makhluk Hidup
Bab 4 Sel dan Organel
Bab 5 Ekosistem
Bab 6 Keanekaragaman Makhluk Hidup
Bab 7 Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungannya

Kinerja Ilmiah
Keanekaragaman Makhluk Hidup
A. Ciri–ciri Makhluk Hidup
B. Klasifikasi Makhluk Hidup
C. Sistem Organisasi Kehidupan
Saling Ketergantungan dalam Ekosistem
F. Pengelolaan lingkungan

Biologi SMP Kelas 8

Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Bab 2 Sistem Gerak Pada Manusia
Bab 3 Sistem Pencernaan Pada Manusia
Bab 4 Sistem Pernapasan Pada Manusia
Bab 5 Sistem Sirkulasi Pada Manusia
Bab 6 Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Bab 7 Fotosintesis
Bab 8 Gerak pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan Perkembangan
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Pencernaan pada Manusia
Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan
Bahan Kimia dalam Kehidupan

Biologi SMP kelas 9

Bab 1 Sistem Ekskresi Pada Manusia
Bab 2 Sistem Koordinasi dan Alat Indera Pada Manusia
Bab 3 Sistem Reproduksi Pada Manusia
Bab 4 Kelangsungan Makhluk Hidup
Bab 5 Pewarisan Sifat
Bab 6 Bioteknologi
           
Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia
Kelangsungan Hidup Organisme
Pewarisan Sifat
Bioteknologi


USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

Biologi SMP Kelas 9 : Usaha Mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
·       Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
·       Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
·       Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alcohol dalam darahnya.


Sumber: http://www.artikelbiologi.com

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI

Biologi SMP Kelas 9 : Dampak Negatif Penggunaan Bioteknologi

            Bioteknologi di sisi lain memiliki dampak negatif diantranya dampak terhadap lingkungan dan dampak sosial

1. Dampak terhadap Lingkungan
            Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.

2. Dampak Sosial
            Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
            Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
            Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol  kadarnya bermacam-macam. Secara alami alcohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.


Sumber: http://www.artikelbiologi.com

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI SEDERHANA

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI SEDERHANA

Biologi SMP Kelas 9 : Penerapan Bioteknologi Sederhana

1. Pembuatan Tempe Kedelai 
            Tempe kedelai adalah bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur). Jenis jamur yang digunakan biasanya jenis Rhizopus oligosporus, karena memiliki aktivitas enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi. Dibandingkan tempe dari bahan lain, seperti dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe adalah makanan asli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Cara pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
            Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga karena kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubuh manusia. Untuk mengetahui kandungan gizi tempe kedelai dibanding dengan bahan bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam)

2. Pembuatan Tape Singkong 
            Yang dimaksud tape adalah suatu hasil yang dibuat dari bahan-bahan sumber pati, seperti ubi, singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam proses pembuatannya. Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia. Umbi tanaman singkong selain dapat dikonsumsi langsung juga dapat dibuat tapioka, gaplek, kerupuk, tape, dan sebagainya. Tape singkong dapat diolah lebih lanjut menjadi minuman alkohol, sirup glukosa, sari tape, asam cuka, dan sebagainya.

3. Hidroponik 
            Dalam bidang pertanian, bioteknologi member andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Beberapa hasil bioteknologi dalam bidang pertanian antara lain kultur jaringan, hidroponik, pembuatan tumbuhan kebal hama, dan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen sendiri. Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik tanam dengan sistem hidroponik, karena di antara hasil bioteknologi bidang pertanian, teknik ini paling memungkinkan untuk kita lakukan.
            Hidroponik (hydroponics) adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.

Sumber: http://www.artikelbiologi.com

PENURUNAN SIFAT PADA MANUSIA

PENURUNAN SIFAT PADA MANUSIA

Biologi SMP Kelas 9 : Penurunan Sifat pada Manusia 

            Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.

1. Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
            Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.

a. Buta warna
            Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:
  • XC XC : wanita normal 
  • Xc Xc : wanita buta warna
  • XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier
  • XC Y : pria normal
  • Xc Y : pria buta warna

            Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna.
b. Hemofilia
            Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
  • XH XH : wanita normal 
  • Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letak
  • XH Xh : wanita pembawa/karier
  • XH Y : pria normal
  • Xh Y : pria hemofilia

 2. Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
            Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.

Hubungan antara Fenotipe Golongan Darah, Genotipe, dan Macam Gamet

            Sekarang coba kalian tanyakan golongan darah orang tua, kemudian carilah bagaimanakah kemungkinan golongan darah anak-anaknya.

3. Manfaat Persilangan bagi Manusia
            Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan demikian persilangan dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang unggul atau yang baik, dengan demikian manfaat persilangan antara lain:
  • Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik. 
  • Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan, misalnya varietas tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, juga pada ternak, misalnya sapi Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman dengan sapi shorthorn.

            Banyak lagi manfaat persilangan yang dapat dirasakan manusia. Coba kalian cari manfaat-manfaat lain adanya persilangan bagi manusia.

Sumber: http://www.artikelbiologi.com

CARA MENCARI JUMLAH DAN MACAM GAMET

CARA MENCARI JUMLAH DAN MACAM GAMET

Biologi SMP Kelas 9 : Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet

            Sebelum kita belajar cara mencari jumlah dan macam gamet ada baiknya kita tengok kembali beberapa definisi atau pengertian dari gamet itu sendiri. Berikut ini penjelasan tentang gamet.
            Sel gamet atau gamet adalah sel haploid khusus untuk fertilisasi. Gamet-gamet yang melebur dapat identik dalam bentuk dan ukuran (isogami) ataupun berbeda dalam satu atau kedua sifat tersebut (anisogami). Istilah ‘jantan’ dan ‘betina’ acap kali diterapkan untuk gamet, tetapi hanya berfungsi untuk menunjukkan kelamin asalnya, karena gamet tidak mempunyai kelamin. Bilamana berbeda dalam ukuran, biasanya gamet yang lebih besar disebut makrogamet, dan yang lebih kecil disebut mikrogamet. Kadang-kadang tidak ada pada plasmogami dalam fertilisasi, dalam hal ini nukleus-nukleus yang melebur dapat dianggap sebagai gamet.
            Gamet adalah sel sperma atau telur , terutama yang matang dan sudah berfungsi dalam proses pembiakan secara seksual ; sel benih yang terbentuk secara gametogenesis dari sel induk benih yang disebut spermatozoa, dan betina disebut ovum.
            Dalam persilangan monohibrid diketahui bahwa gamet yang terbentuk pada P2 ada 2 macam, sementara itu pada persilangan dihibrid yang terbentuk pada P2 ada 4 macam, untuk persilangan trihibrid ada 8 macam, bila persilangan dengan n sifat beda akan diperoleh 2n macam gamet. Untuk menentukan macam gamet yang terbentuk dapat digunakan diagram garpu, misalnya: AaBb, macam gametnya adalah:


Sumber: http://www.artikelbiologi.com

HUKUM PENURUNAN SIFAT MENDEL

HUKUM PENURUNAN SIFAT MENDEL

Biologi SMP Kelas 9 : Hukum Penurunan Sifat Mendel 

            Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat yang diwariskan, cara sifat diwariskan, dan variasinya yang terjadi pada keturunannya disebut ilmu keturunan atau genetika. Seorang tokoh yang berjasa dalam mempelajari sifat-sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya ialah Gregor J. Mendel (1822 – 1884) sehingga ia dikenal sebagai bapak genetika. Dalam percobaannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis atau kacang kapri (Pisum sativum). Adapun alasan Mendel menggunakan tanaman kacang ercis dalam percobaannya adalah: 
  1. Memiliki pasangan sifat yang kontras. 
  2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri. 
  3. Mudah dilakukan penyerbukan silang. 
  4. Mempunyai daur hidup yang relatif pendek. 
  5. Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.

            Berikut ini ada 7 sifat beda yang mencolok pada tanaman kacang ercis. Langkah awal yang dilakukan Mendel adalah menentukan galur murni, yaitu tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri senantiasa menghasilkan keturunan yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya, walaupun penyerbukan tersebut dilakukan berulang-ulang hasilnya akan tetap sama. Selanjutnya Mendel menyilangkan dua individu galur murni yang sama-sama memiliki pasangan sifat yang kontras. Misalnya kapri berbunga merah disilangkan dengan kapri berbunga putih, yang keduanya galur murni. Dari persilangan tersebut, Mendel mengemukakan beberapa kesimpulan yang kemudian disebut Hukum Mendel: 
  1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (bersifat diploid = 2n), misalnya induk jantan berwarna merah (MM) dan betina (mm) maka keturunannya memiliki gen Mm. 
  2. Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak (Hukum Segregasi secara bebas) atau dikenal sebagai Hukum Mendel I. Jadi Mm akan berpisah menjadi dua gamet, yaitu M dan m. 
  3. Pada proses pembuahan (fertilisasi) gamet akan bertemu secara acak pula (asortasi) atau dikenal sebagai Hukum Mendel II. Dalam kasus di atas gamet M dapat membuahi gamet lainnya, misalnya M atau dapat juga m.

1. Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
            Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbunga merah galur murni (MM) dengan kacang ercis berbunga putih galur murni (mm), dihasilkan keturunan pertama (Filial) F1 yang semua berwarna merah dengan genotipe Mm. Bila sesama F1 ini disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F2.

2. Persilangan Monohibrid Intermediet
            Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan tanaman Antirrinum majus berbunga merah galur murni (MM) dengan bunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan pertama berbunga merah muda (Mm). Warna merah muda ini terjadi karena pengaruh gen dominan yang tidak sempurna (kodominan). Untuk memperoleh F2 maka Mendel menyilangkan sesama F1.

3. Persilangan dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
            Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan memperhatikan dua sifat yang berbeda. Misalnya, ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) disilangkan dengan ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk). Karena sifat bulat dan kuning dominan terhadap sifat keriput dan hijau, maka turunan pertama semuanya berbiji bulat kuning heterozigot (BbKk). Jika sesama F1 ini disilangkan, akan diperoleh 16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe.

Sumber: http://www.artikelbiologi.com