PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
SEDERHANA
Biologi SMP Kelas 9 : Penerapan
Bioteknologi Sederhana
1. Pembuatan Tempe Kedelai
Tempe
kedelai adalah bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur).
Jenis jamur yang digunakan biasanya jenis Rhizopus oligosporus, karena memiliki
aktivitas enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi. Dibandingkan tempe dari
bahan lain, seperti dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe
kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe adalah
makanan asli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Cara
pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering
tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
Tempe
digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga karena
kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber
protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino
yang diperlukan tubuh manusia. Untuk mengetahui kandungan gizi tempe kedelai
dibanding dengan bahan bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam)
2. Pembuatan Tape Singkong
Yang
dimaksud tape adalah suatu hasil yang dibuat dari bahan-bahan sumber pati,
seperti ubi, singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam proses
pembuatannya. Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang cukup banyak
dikenal masyarakat Indonesia. Umbi tanaman singkong selain dapat dikonsumsi
langsung juga dapat dibuat tapioka, gaplek, kerupuk, tape, dan sebagainya. Tape
singkong dapat diolah lebih lanjut menjadi minuman alkohol, sirup glukosa, sari
tape, asam cuka, dan sebagainya.
3. Hidroponik
Dalam
bidang pertanian, bioteknologi member andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan
makanan. Beberapa hasil bioteknologi dalam bidang pertanian antara lain kultur
jaringan, hidroponik, pembuatan tumbuhan kebal hama, dan tumbuhan yang mampu
mengikat nitrogen sendiri. Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik tanam
dengan sistem hidroponik, karena di antara hasil bioteknologi bidang pertanian,
teknik ini paling memungkinkan untuk kita lakukan.
Hidroponik
(hydroponics) adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa
tanah”. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir
kali, kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Istilah
hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke,
seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa
tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral
hasil uji cobanya. Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan
ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya
hidroponik tidak lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang
sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
Sumber: http://www.artikelbiologi.com